Ribuan warga berebut gunungan hasil bumi usai Kirab Tombak Pusaka Kyai Abirawa di HUT Kabupaten Batang ke-58 di halaman pendopo setempat, Kamis (25/4).
PEKALONGANNEWS.COM, BATANG – Kirab Tombak Kyai Abirawa dan kereta kencana memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Kabupaten Batang. HUT tersebut selain bertujuan menguri-uri budaya, juga melestarikan tradisi leluhur mulai dari menjamas pusaka saat malam satu suro dan mengarak pusaka peninggalan para tokoh pendahulu.
“Kirab Tombak Pusaka Kyai Abirawa ini telah menunjukkan warga Batang juga memiliki dimensi spiritual sehingga masih menjaga tradisi dan uri-uri budaya jawa,” ujar Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Kamis (25/4/2024).
Ia menyebut Kabupaten Batang telah berusia 58 tahun, artinya sudah banyak perjuangan yang dilakukan oleh para pendahulu yang saat ini wajib diteruskan oleh generasi berikutnya.
Kemudian Tombak Kyai Abirawa dan beberapa pusaka yang lainnya juga menjadi simbol penghormatan kepada para leluhur Kabupaten Batang agar semangat melestarikan tradisi terus dilakukan.
“Harapannya kirab ini bisa menginspirasi masyarakat untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah agar lebih maju dan sejahtera,” katanya.
Adapun kirab Tombak Kyai Abirawa di HUT Kabupaten Batang yang ke-58 juga menyertakan 11 tombak pusaka yang lain termasuk Tombak Kyai Payung Tunggul Wulung. Semuan pusaka peninggalan leluhur itu dikirab mengelilingi kompleks Pendopo Kabupaten Batang.
Tak luput, lima kereta kencana yang membawa pejabat tinggi di Kabupaten Batang turut menjadi perhatian ribuan masyarakat yang sejak siang sudah memadati rute yang dilewati kirab.
Rina (22) warga Kelurahan Kauman mengaku menunggu momen kirab pusaka lantaran ada banyak gunungan hasil bumi dari 15 kecamatan di Kabupaten Batang. Ia sengaja berada di posisi strategis agar bisa ikut berebut.
“Yang ditunggu itu rebutan gunungan karena pasti seru dan bisa dibuat mengusi konten,” jelasnya. (*)