Dua Guru Olahraga Kompak Bantah Pernyataan Disparpora Kota Pekalongan

Dua Guru Olahraga Kompak Bantah Pernyataan Disparpora Kota Pekalongan

Suasana SD Muhammadiyah 02 Bendan tempat Fareno Khiar Aghadhira (12) bersekolah, Kamis (12/12).

PEKALONGANNEWS.COM, KOTA PEKALONGAN – Dua guru olahraga SD Muhammadiyah 02 Bendan kompak membantah pernyataan Kepala Bidang Pemuda dan olahraga Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kota Pekalongan yang menuding keduanya tidak memberikan informasi kepada orang tua atlet yang gagal berangkat ke Pekan Olahraga Daerah (Popda) Provinsi Jawa Tengah.

“Kami tidak pernah menerina intruksi dari dinas maupun pihak lainnya untuk menyampaikan informasi terkait persoalan yang sedang ramai di media kepada orang tua dari atlet bulu tangkis yang merupakan siswa kami,” ujar Aris Murando guru olahraga SD Muhammadiya 02 Bendan saat ditemui, Kamis 12 Desember 2024.

Sebagai guru yang baru bertugas, dirinya mengetahui adanya persoalan penentuan atlet Kota Pekalongan yang diberangkatkan ke Popda Provinsi Jawa Tengah setelah membaca berita. Ia dan rekan guru olahraga lainnya secara teknis tidak terlibat langsung kerena perannya hanya sebatas pendamping.

Kemudian sebagai guru juga tidak hadir langsung di acara technical meeting (TM) karena sudah terwakili di tingkat kecamatan dan pihaknya sebatas hanya tinggal melaksanakan karena semua sudah ditetapkan siapa yang bakal berangkat ke Popda Provinsi Jawa Tengah.

“Jadi kalau guru yang disalahkan maka kami siap menjawabnya. Wakil kami di kecamatan yang hadir di TM juga tidak menembuskan ke kami bagaimana hasilnya, kemudian informasi seperti apa yang harus kami jelaskan ke orang tua atlet,” katanya.

Hal yang sama juga disampaikan Tri Yuni guru olahraga kelas empat, lima dan enam SD Muhammadiyah 02 Bendan yang mengaku sempat dipanggil kepala sekolah atas kejadian tersebut, bahkan KKG (Kelompok Kerja Guru) juga menelpon meminta penjelasan terkait hal yang sama.

“Di tempat kami selain bulu tangkis juga ada panahan yang juara di Popda Kota Pekalongan 2023 baru bisa berlaga di Popda Provinsi Jawa Tengah pada November 2024 kemarin,” ungkapnya.

Sementara itu Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid merespon polemik pengiriman atlet bulu tangkis ke Pekan Olah Daerah (Popda) Provinsi Jawa Tengah. Ia pun berencana memanggil pengurus cabor bulutangkis tersebut dalam waktu dekat.

“Akan kita panggil untuk mendengarkan penjelasan langsung dari pengurus PBSI seperti apa kejadian yang sebenarnya,” ujar Aap (sapaan karib walikota) pada Rabu 11 Desember 2024.

Ia menyebut selain pengurus cabang olahraga bulu tangkis, pihaknya juga akan mengundang orang tua atlet karena bagaimanapun hal ini harus ada transparasi sesua dengan aturan.

Agar tidak menjadi polemik yang berkepanjangan maka perlu didengar penjelasan terkait kronologi karena dirinya sudah berkomunikasi dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora).

“Jadi anak yang berangkat ke Popda Jateng 2024 adalah para juara di tahun 2023 dan yang menang di 2024 akan diberangkatkan ke Popda 2025,” katanya.

Ia berharap pada diskusi dan musyawarah nanti ada penjelasan secara gamblang dari PBSI karena setelah banyak berita terkait atlet bulu tangkis tersebut telah memunculkan banyak opini di tengah masyarakat

Diberitakan sebelumnya Kebid Pemuda dan Olahraga Disparpora Kota Pekalongan, Endro Triatmo angkat bicara terlait polemik keterpilihan wakil Pekan Olahraga Daerah (Popda) di cabang olahraga (cabor) badminton yang ramai menjadi sorotan.

Ia menyebut bahwa penentuan wakil cabor bulu tangkis berdasarkan seleksi terbatas yang dilakukan oleh official terhadap atlet Popda dan Walikota Cup yang tanding ulang di mana pemenangnya akan mewakili kontingen Kota Pekalongan di Popda Provinsi Jawa Tengah.

“Hal ini sudah kami beritahukan kepada guru di sekolah yang mendampingi atlet. Jadi nantinya guru tersebut yang akan menyempaikan kepada atlet maupun orang tua,” kata dia di kantornya, Jum’at 6 Desember 2024.

Endro menjelaskan seleksi terbatas itu dilakukan atas inisiatif untuk mencari atlet yang terbaik dengan mempertandingkan pemenang Popda Kota Pekalongan 2023 dengan pemenang Walikota Cup 2023 dan hasil seleksi terbatas itu yang nantnya akan dipilih.

Kemudian tekait juara satu cabor bulu tangkis di Popda Kota Pekalongan tidak disertakan ke Popda Provinsi Jawa Tengah lantaran pendaftaran sudah dilakukan pada September 2024. Sedangkan cabor badminton baru dimainkan pada Oktober 2024.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *