Karangan bunga yang dikirim alumni mulai membanjiri halaman SMA 3 Kota Pekalongan setelah korban duga pelecehan oleh oknum guru BK bertambah, Kamis (3/9).
PEKALONGANNEWS.COM, KOTA PEKALONGAN -Korban dugaan pelecehan seksual secara verbal oleh oknum guru Bimbingan Konseling (BK) di SMA 3 Kota Pekalongan bertambah 12 anak. Sebelumnya siswi yang terdata menjadi korban sebanyak 20 anak.
“Hari ini ada penambahan 12 anak, jadi per hari ini jumlah korban sebanyak 32 anak,” ungkap Sekretaris Keluarga Besar SMA 3 Kota Pekalongan (Kastilo) Untung Setiawan di kantornya, Kamis 3 Oktober 2024.
Ia memprediksi jumlah korban masih bisa bertambah lantaran tidak semua siswi berani bersuara. Untuk itu keberadaan Kastilo mendampingi korban bertujuan agar kasus ini bisa dikawal dan korbannya juga berani mengungkap.
Untung menjelaskan seluruh korban yang terdata masih berstatus aktif sebagai murid di SMA 3 Kota Pekalongan dan sejauh ini belum ada alumni yang melapor sebagai korban. Jadi pihaknya masih akan mendampingi korban hingga kasus ini rampung.
“Sebenarnya tidak hanya kami pengurus saja yang mengawal kasus ini, di kami para alumnus ada juga sejumlah pengacara yang menawarkan bantuan hukum termasuk psikolog yang juga bersedia membantu,” katanya.
Pihaknya bakal berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk mengupayakan bantuan konseling untuk mengatasi trauma dengan melibatkan psikolog yang juga alumni dari SMA 3 Kota Pekalongan dari berbagai tingkatan.
Ia menyebut kepedulian para alumni kepada adik-adik kelasnya juga diwujudkan dalam bentuk dukungan moral melalui karangan bunga yang dikirimkan ke sekolah dari berbagai angkatan.
“Mereka ini dalam pernyataannya merasa kecewa dan menyesalkan kejadian memprihatinkan sekaligus memalukan menimpa sekolah yang mereka cintai, apalagi selama ini SMA 3 Kota Pekalongan tergolong sekolah yang bagus dan difavoritkan oleh banyak orang tua murid,” beber Untung.